Di tengah fluktuasi harga properti dan menurunnya daya beli masyarakat pasca pandemi serta tekanan ekonomi global, tren sewa properti di tahun 2025 justru menunjukkan geliat yang semakin menjanjikan. Banyak pemilik aset mulai beralih dari pola pikir tradisional jual-beli menuju strategi penyewaan jangka menengah hingga panjang sebagai cara untuk mempertahankan arus kas dan meraih keuntungan yang lebih stabil. Sewa properti kini tak lagi dianggap sebagai “opsi sementara,” tetapi telah menjadi strategi utama bagi investor dan pemilik properti yang ingin mengamankan pendapatan pasif di tengah pasar yang dinamis. Dalam artikel ini, kita akan membahas peluang cuan dari tren sewa properti tahun ini, jenis properti yang paling dicari, wilayah potensial, serta tips memaksimalkan pendapatan dari aset yang Anda miliki.
Kenapa Tren Sewa Properti Meningkat di 2025?
Tingginya harga properti membuat banyak generasi milenial dan Gen Z—yang kini mendominasi pasar tenaga kerja—lebih memilih menyewa daripada membeli rumah. Selain karena keterbatasan dana awal untuk DP dan cicilan jangka panjang, mereka juga memprioritaskan gaya hidup fleksibel dan mobilitas tinggi. Fenomena ini diperkuat oleh pertumbuhan pekerjaan jarak jauh (remote work), pendidikan daring, dan geliat ekonomi digital yang memungkinkan masyarakat untuk tinggal di mana saja, selama ada koneksi internet dan infrastruktur dasar.
Tak hanya itu, keluarga muda dan pekerja perantauan kini lebih nyaman menyewa sambil menunggu kestabilan keuangan atau kepastian lokasi kerja. Dengan pasar penyewa yang semakin luas dan beragam, pemilik properti kini memiliki peluang besar untuk menjadikan asetnya sebagai sumber penghasilan pasif yang terus berkembang.
Jenis Properti yang Paling Dicari untuk Disewa
1. Kost Eksklusif dan Apartemen Studio di Kota Besar
Wilayah seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Yogyakarta masih menjadi magnet utama bagi pekerja muda, mahasiswa, dan digital nomad. Kost eksklusif dengan fasilitas lengkap—AC, Wi-Fi, laundry, hingga dapur bersama—serta apartemen studio yang ringkas namun fungsional menjadi pilihan utama karena efisien dan terjangkau.
2. Unit Rumah Suburban dengan Fasilitas Lengkap
Kawasan pinggiran kota atau suburban kini semakin dilirik oleh keluarga muda yang ingin tinggal di lingkungan yang lebih tenang dengan harga sewa yang masuk akal. Rumah-rumah dengan dua hingga tiga kamar tidur, area taman kecil, dan keamanan lingkungan yang baik jadi incaran utama.
3. Ruko atau Properti Komersial untuk UMKM
Pertumbuhan usaha kecil dan menengah juga menciptakan permintaan tinggi terhadap ruko dan ruang usaha sewaan. Banyak pelaku UMKM lebih memilih menyewa tempat strategis daripada membeli karena efisiensi modal dan fleksibilitas kontrak. Hal ini menjadikan properti komersial sebagai opsi menarik untuk disewakan.
Kawasan Potensial untuk Investasi Sewa Properti
Beberapa wilayah mengalami lonjakan permintaan sewa karena infrastruktur yang terus berkembang dan perubahan gaya hidup masyarakat:
- BSD dan Cibubur: Akses ke tol dan dekat kawasan pendidikan menjadikan dua area ini cocok untuk investasi sewa, terutama rumah dan kost eksklusif.
- Denpasar dan Seminyak: Kawasan ini masih jadi favorit ekspatriat dan digital nomad yang bekerja secara remote. Apartemen atau vila kecil sangat diminati untuk sewa bulanan.
- Sekitar Ibu Kota Nusantara (IKN): Meski masih dalam tahap pembangunan, kota-kota satelit di sekitarnya sudah mulai menunjukkan geliat properti sewa yang meningkat seiring mobilisasi tenaga kerja dan investor.
- Transit-Oriented Development (TOD): Wilayah yang dekat dengan akses transportasi massal seperti LRT, MRT, atau stasiun KRL menjadi nilai tambah bagi penyewa yang ingin efisiensi mobilitas harian.
Cara Mengoptimalkan Cuan dari Properti Sewa
1. Pricing Dinamis dan Riset Kompetitor
Sesuaikan harga sewa dengan kondisi pasar, fasilitas, dan keunggulan lokasi properti Anda. Gunakan data dari platform properti digital untuk membandingkan harga sewa properti serupa di kawasan yang sama agar tetap kompetitif tanpa merugikan.
2. Perawatan Rutin dan Desain Fungsional
Properti yang terawat dengan baik, bersih, dan estetik memiliki tingkat hunian yang lebih tinggi. Tambahkan elemen dekorasi yang sederhana namun menarik, dan pastikan fasilitas seperti air, listrik, dan koneksi internet berjalan lancar.
3. Listing di Platform Digital
Manfaatkan kekuatan digital marketing melalui platform seperti Rumah123, Travelio, atau AirBnB. Ini sangat efektif untuk menjangkau pasar sewa jangka pendek hingga bulanan, terutama untuk properti yang berada di kawasan wisata atau dekat kampus.
4. Pertimbangkan Furnished vs Unfurnished
Unit yang fully furnished memiliki daya tarik lebih tinggi, terutama bagi ekspat, mahasiswa luar kota, dan pekerja migran. Namun, perlu diingat bahwa furnished juga membutuhkan investasi awal dan perawatan rutin.
Risiko yang Perlu Diwaspadai
Meski menjanjikan, menyewakan properti tetap memiliki risiko yang perlu diperhatikan, seperti:
- Penyewa yang telat atau gagal bayar
- Kerusakan properti karena kelalaian penyewa
- Biaya perawatan dan perbaikan mendadak
Untuk mengurangi risiko tersebut, sangat disarankan menggunakan perjanjian sewa yang detail dan legal, sistem pembayaran digital yang transparan, dan jika perlu, bekerja sama dengan jasa manajemen properti profesional yang bisa membantu mengelola unit secara efisien.
Kesimpulan & Ajakan
Tahun 2025 membuka peluang baru dalam investasi properti—bukan lewat jual beli, tapi melalui strategi penyewaan yang matang dan responsif terhadap kebutuhan pasar. Permintaan sewa yang terus meningkat, ditambah shifting perilaku masyarakat ke arah fleksibilitas hunian, menjadikan penyewaan properti sebagai opsi cuan berkelanjutan yang tak kalah dari investasi lainnya.
Kalau kamu punya aset properti yang belum dimaksimalkan, ini saat yang tepat untuk mulai mempertimbangkan menyewakannya. Dengan perencanaan yang cerdas dan strategi pemasaran yang tepat, kamu bisa menciptakan aliran pendapatan rutin dari properti sambil ikut berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan hunian masyarakat modern.