5 Kesalahan Fatal Saat Investasi Properti yang Bikin Modal Amblas!

Diposting pada

Investasi properti memang menjanjikan keuntungan besar dan nilai aset yang cenderung naik seiring waktu. Tapi, nggak sedikit juga yang justru merugi gara-gara salah langkah di awal. Banyak investor pemula terjebak pada euforia punya properti sendiri, tanpa sadar mereka sudah menanam modal di tempat yang salah. Akibatnya? Modal amblas, properti tak kunjung laku, bahkan bisa terjebak utang bertahun-tahun.

Investasi Properti Bisa Menguntungkan, Tapi…

5 Kesalahan Fatal Saat Investasi Properti yang Bikin Modal Amblas!

Nah, sebelum kamu ikut-ikutan beli properti demi “passive income”, yuk kenali dulu beberapa kesalahan fatal yang sering terjadi — supaya langkahmu lebih matang dan terhindar dari jebakan rugi jangka panjang.


1. Beli Properti Tanpa Riset Lokasi

Jangan Asal Tergiur Harga Murah

Lokasi adalah faktor krusial dalam dunia properti. Banyak pemula tergoda dengan harga murah di daerah pinggiran tanpa mempertimbangkan akses, potensi sewa, atau perkembangan wilayah. Misalnya, beli rumah murah di ujung kota, tapi transportasi umum nggak ada, fasilitas terbatas, dan jauh dari pusat aktivitas.

Studi Kasus:

Seorang investor membeli rumah seharga Rp150 juta di daerah yang katanya “akan jadi kawasan berkembang”. Tapi setelah 3 tahun, nilai properti tetap stagnan karena belum ada pembangunan infrastruktur. Akhirnya, properti tersebut justru jadi beban karena harus bayar pajak tahunan tanpa menghasilkan apa-apa.


2. Mengabaikan Legalitas dan Sertifikat

Jangan Cuma Percaya Kata Developer

Banyak yang membeli properti hanya berdasarkan brosur dan janji manis. Padahal, legalitas seperti SHM (Sertifikat Hak Milik), IMB (Izin Mendirikan Bangunan), hingga status lahan sangat penting. Tanpa dokumen yang jelas, kamu bisa kehilangan hak atas properti yang dibeli — bahkan bisa masuk dalam sengketa hukum.

Tips:

  • Selalu periksa ke BPN (Badan Pertanahan Nasional)
  • Gunakan jasa notaris terpercaya
  • Hindari beli properti yang masih atas nama developer tanpa kejelasan

3. Terlalu Mengandalkan Kredit Tanpa Simulasi Keuangan

Bayar Cicilan Bukan Sekadar Mampu, Tapi Juga Aman

Banyak investor pemula nekat ambil KPR tanpa perhitungan matang. Mereka pikir, “Yang penting bisa nyicil tiap bulan”. Padahal belum tentu cashflow-nya stabil. Apalagi kalau properti tersebut belum menghasilkan.

Simulasi:

Misalnya cicilan KPR Rp5 juta/bulan, tapi kamu hanya punya penghasilan bersih Rp10 juta. Ketika ada kebutuhan darurat, cicilan bisa jadi beban besar. Dalam beberapa kasus, properti malah dijual rugi untuk menutupi utang.


4. Mengabaikan Biaya Tambahan dan Pajak

Bukan Cuma Harga Beli

Saat beli properti, kamu juga harus siap dengan biaya-biaya lain seperti:

  • Biaya balik nama
  • Pajak pembeli dan penjual
  • Biaya notaris
  • Biaya renovasi
  • Pajak tahunan (PBB)

Kalau semua itu nggak dihitung dari awal, bisa jadi modalmu akan jebol bahkan sebelum properti ditempati atau disewakan.


5. Salah Pilih Jenis Properti Tanpa Strategi

Tidak Semua Properti Cocok Untuk Investasi

Investasi apartemen, rumah tapak, tanah kavling, atau ruko — masing-masing punya karakteristik dan target pasar berbeda. Kesalahan paling umum adalah membeli jenis properti yang tidak sesuai dengan tujuan investasi atau kondisi pasar.

Contoh:

Banyak investor membeli apartemen studio di kota kecil, berharap bisa disewakan harian. Tapi permintaan sangat rendah karena target pasar tidak sesuai. Akhirnya, unit jadi kosong dan biaya maintenance terus berjalan.


Kesimpulan: Rencana Tanpa Riset = Rugi

Investasi properti memang menggiurkan, tapi bukan berarti bebas risiko. Justru karena melibatkan dana besar, kamu perlu ekstra hati-hati sebelum mengambil keputusan. Hindari 5 kesalahan fatal di atas dengan melakukan riset menyeluruh, konsultasi dengan ahli, dan pastikan keuanganmu sehat sebelum terjun.


Call-to-Action:

Sudah siap berinvestasi properti dengan bijak? Yuk, mulai dari yang benar — pelajari lebih dalam strategi properti lewat artikel-artikel edukatif kami lainnya atau konsultasi langsung dengan pakar investasi. Jangan biarkan modalmu hilang karena keputusan yang bisa dihindari!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *